Rabu, 04 Desember 2013

Pembahasan Tentang Sharaf

Sharaf artinya perubahan. Jadi, “ilmu sharaf” berarti ilmu yang mempelajari dan membahas tentang perubahan kalimah kedalam bahasa arab, dan Tasshrif berarti mengubah suatu bentuk kalimah menjadi bentuk kalimah-kalimah lain. Dengan demikian, yang menjadi kajian ilmu Sharaf adalah kalimah mutasharrif. Sedangkan kalimah jamidah tidak menjadi kajian ilmu sharaf. Yang dimaksud dengen tasrif menurut istilah ialah mengubah dari fi’il madhi kepada fi’il mudhari’, masdar, isim, fa’il, isim maf’ul, fi’il nahi, isim makan, isim zaman, dan isim alat.Faidah perubahan itu ialah agar mendapatkan arti yang berbeda,seperti : 1. نصر = fi’il madhi, artinya sudah menolong. 2. ىنصر = fi’il mudhari’, artinya sedang/akan menolong. 3. نصرا = masdar, artinya pertolongan (kata benda). 4. ناصر = isim fa’il, artinya yang menolong (subyek). 5. منصور = isim maf’ul, artinya yang ditolong (obyek). 6. انصر = Fi’il amar artinya, harus menolong kamu! (menunjukkan perintah). 7. لاتنصر = fi’il nahi, artinya kamu jangan menolong! (menunjukkan larangan). 8. منصر = isim makan, artinya tempat menolong (keterangan tempat). 9. منصر = isim zaman, artinya waktu menolong (keterangan waktu) Rumus tashrif istilah: FI’IL AMAR FI’IL MUDHARI’ FI’IL MADHI اُنْصُرْ! يَنْصُرُ نَصَرَ دَحْرِجْ! يُدَحْرِجُ دَحْرَجَ Bentuk fa’il ( الفاعلمشتق) Yaitu kata bentukan yang berfungsi untuk menyatakan pelaku perbuatan. Cara pembentukannya adalah dengan mengikutkan bentuk wazan فاعلbagi yang tsulasi dan untuk ruba’i ke wazan مفعالل. Misalnya kata مجلبب dan perhatikan contoh tsulasi berikut: شاع : yang menyair (penyair) حاكم : yang menghakimi (hakim) سامع : yang mendengarkan(pendengar) ساحر : yang menyihir (penyihir) Adapun contoh bentuk fi’il ruba’i adalah sebagai berikut: مدحرج : yang menggulingkan مجلبب : yang berkembang مترجم : yang menerjemahkan مجمهر : yang mengumpulkan Bentuk maf’ul ( مشتق المفعول) Yaitu kata bentukan yang fungsinya untuk menyatakan korban atau orang yang terkenai perbuatan. Pembentukannya, untuk akar kata tiga huruf mengikuti wazan مفعول. Contoh: منصور : yang ditolong مفتوح : yang dibukakan ةحجوب : yang dihalangi محمود : yang dipujai Adapun untuk akar kata empat huruf mengikuti wazanمفعلل . contoh: مدحرج : yang digulingkan مجلبب : yang mengerundungi مترجم : yang diterjemah Bentuk isim zaman Zharaf zaman ialah, isim zaman (waktu) yang di-nashab-kan dengan memperkirakan makna fî (pada/dalam), seperti lafazh: (pada hari ini), (pada malam ini), (pagi hari), (waktu pagi), (pada waktu sahur), (besok), (waktu sore atau waktu Isya), (pada waktu subuh), (pada waktu sore), (selamanya), (ketika), dan lafazh yang menyerupainya. Contoh zharaf zaman adalah sebagai berikut: = aku telah berpuasa pada hari Senin. = aku telah ber-i'tikaf pada hari Jum'at. Zharaf Makân (Keadaan Tempat) Zharaf makân ialah, isim makân (tempat) yang di-nashab-kan dengan memperkirakan makna fî (pada/dalam), seperti lafazh: (di depan), (di belakang), (di depan), (di belakang), (di atas), (di bawah), (di dekat atau di sisi), (beserta), (di muka atau di depan), (di dekat), (di hadapan), (di sini), (di sana), dan lafazh yang menyerupainya. Contoh zharaf makân adalah sebagai berikut: = aku telah duduk di depan ustadzku. = aku telah berjalan di belakang ustadzku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar